13 September 2010

Terungkap, Pemilik Restoran Kanibal di Berlin

Terungkap sudah, siapa pemilik Flime-restaurante yang melalui situsnya berpromosi akan membuka sebuah restoran kanibal di Berlin, Jerman, dan meminta tamu-tamunya untuk “mendonorkan bagian tubuh manapun milik mereka” untuk dihidangkan dan disantap di situ. Di mana persisnya rumah makan itu berada tak disebut. Hanya dijelaskan, Flime mewarisi spirit kanibalisme 'welas asih' dari Suku Waricaca di Brasil.
Situs itu meminta para relawan yang bersedia menjadi donor diminta mengisi formulir. Isinya sejumlah pertanyaan tentang kondisi kesehatan, Body Mass Index, seberapa sering mereka berolah raga, dan apakah mereka sedang hamil.

Promosi ini kontan menggemparkan. Politisi Jerman ramai-ramai mengutuknya. Media di dunia ramai memberitakannya.
Pada hari di mana restoran itu akan dibuka, terungkaplah siapa yang ada dibaliknya. Ternyata, mereka adalah kelompok vegetarian.
Lho, bagaimana bisa?
The German Vegetarian Society (Vebu) mendeklarasikan merekalah yang membuat situs itu. Itu cuma hoax semata dan merupakan bagian dari kampanye mereka untuk menarik perhatian publik tentang “jahatnya kebiasaan makan-daging”.
Sebastian Zösch, juru bicara Vebu, mengatakan kepada wartawan di Berlin belum lama ini: “Vebu ingin menarik perhatian kita semua yang dicengkeram oleh kebiasaan global mengkonsumsi daging. ”
“Tak seorang pun memikirkan berbagai fakta itu di rutinitas hidup sehari-hari mereka. Karena itu, penting untuk menggelar sebuah kampanye yang kreatif semacam ini,” ia menambahkan, sebagaimana diberitakan The Telegraph.
Sejak pekan lalu situs Flime telah diganti isinya dengan pernyataan dari kelompok itu yang mengeecam para pemakan daging. “Menyantap daging manusia adalah isu yang menggemparkan. Tapi tak seorang pun selama ini mempertanyakan dari mana daging yang setiap hari kalian makan berasal, dalam kondisi apa itu diproduksi, dan apa konsekuensinya buat lingkungan kita.”
Zösch mengatakan peternakan hewan potong terbukti “menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca bahkan jika dibandingkan yang dihasilkan seluruh sektor transportasi.”

0 komentar:

Post a Comment

Visitor